Kamis, 21 April 2016

Persaingan Sengit Tiga Penjaga Gawang Sriwijaya FC


SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FCdipastikan tidak akan menambah pemain untuk posisikiper.
Setelah dilepasnya Dian Agus Prasetyo (DAP), Manajemen Sriwijaya FC (SFC) akan memaksimalkan peran tiga kiper muda mereka, yakni Yogi Triana, Teja Pakualam dan Tri Hamdani Goentara.
Artinya, persaingan sengit untuk menjadi penjaga gawang utama akan menarik diperhatikan.
SFC sendiri, dalam dua turnamen Piala Gubernur Kaltim dan turnamen Piala Bhayangkara merupakan tim paling subur menjebol gawang lawan.
Tapi, rapuhnya lini belakang dan kerap kali melakukan blunder membuat gawang SFC pun banya kebobolan.
Apalagi, berdasarkan catatan SFC sangat lemah dalam menghadapi tendangan bebas dari lawan.
Peran Yogi dkk dalam Indonesia Soccer Championship kini ditunggu.
Sama-sama sebagai kiper muda, siapa yang akan menjadi kiper utama sampai saat ini juga belum diketahui secara pasti.
Walaupun, Yogi yang lebih senior dan pernah bersinar di Persita Tanggerang digadang-gadang akan menggantikan posisi Dian.
Namun, pelatih kiper SFC Hendro Kartiko secara tegas tidak ingin menyebut siapa yang ia tunjuk sebagai penjaga gawang utama.
Menurut Hendro, ketiga pemain ini berpeluang dan ia ingin semua terus berkompetisi secara sehat, menunjukkan siapa yang paling baik.
"Semua berpeluang, biarkan mereka berkompetisi secara sehat. Karena siapa pun yang siap yang menunjukkan kemampuanya, itu yang akan diturunkan," ujar Hendro, Rabu (13/4/2016).
Saat ini, dikatakan Hendro, ketiga penjaga gawang SFCmengalami progres latihan yang cukup baik.
Untuk itu, ia berharap tidak ada yang menjadi kiper ke satu atau ke dua.
Karena baginya semuanya adalah kiper SFC dan siapa pun yang paling siap itu yang akan diturunkan.

VIDEO: Lepas DAP, Sriwijaya FC Akan Maksimalkan Tiga Kiper Muda

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC dipastikan tidak menambah posisi kiper, meski Dian Agus Prasetyo sudah dilepas oleh manajemen.
Laskar Wong Kito berencana memaksimalkan peran tiga kipermuda mereka. Yakni Yogi Triana, Teja Pakualam dan Tri Hamdani Goentara.
Namun pelatih kipper, Hendro Kartiko belum mengungkap sinyal siapa yang akan menjadi kiper utama mengamankan pertahananSriwijaya FC.
Meski Yogi Triana yang dianggap lebih berpengalaman dikabarkan menggantikan peran Dian Agus Prasetyo.

Tes Fisik, Ichsan Tembus Level 13

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Menjelang persiapan menghadapi Indonesia Soccer Championship (ISC), penggawa Sriwijaya FCkembali dites fisiknya.
Dengan menggunakan metode blip tes, head coach Widodo C Putro ingin melihat berapa kemampuan vo2max skuadnya.
Widodo mengaku cukup puas dengan hasil tes yang diberikan, lantaran rata-rata pemain mampu mencapai level 13 yang ia inginkan.
"Lumayan banyak tadi yang bagus. Salah satunya Ichsan mampu mencapai level 13. Yah mudah-mudahan mereka mampu menjaga ritme ini secara konsisten hingga pertandingan," ungkap Widodo, Rabu (13/4/2016).
Menurut Widodo, saat ini ia mulai membenahi apa yang menjadi kekurangan Laskar Wong Kito mulai dari fisik hingga taktik.
Widodo melihat kesalahan yang kerap terjadi di dua turnamen sebelumnya, rata-rata di pertahanan.
"Saya ingin teman-teman SFC mempunyai karakter agresif dalam bermain. Agresif bukan berarti harus ngotot dan meneror lawan. Tapi permainan yang baik, aliran bola yang baik. Kuat mempertahankan bola. Untuk itu stamina yang baik sangat dibutuhkan," ucapnya
Selain itu, dengan pola yang akan merubah gaya permainan menjadi cepat. Widodo mengakui jika SFC tertolong dengan banyaknya pemain muda dibarisan skuad Laskar Wong Kito. Dengan hadirnya pemain muda, ia bertekad untuk membuat pemain muda itu lebih baik, lantaran Widodo mengakui jika pemain muda SFC sangat potensial.
"Itulah kekuatan kita. Tapi potensi mereka perlu digali dan lebih diasah," ucapnya.
Sebagai pelatih anyar Widodo mengaku tak akan kaku dalam menerapkan pola strategi permainan SFC.
Baginya, ia bisa meneruskan pola 4-2-3-1 milik Bendol atau bisa juga dengan 4-3-3 ketika memang harus menerapkan pola serangan.
"Dalam sepakbola saat ini pola hanyalah pakem bagi pelatih untuk lebih mengincar kestabilan atau berani keluar menyerang. Tapi, saya lebih menganut sepakbola yang fleksibel. Karena itu saya berharap pemain juga dapat cepat beradaptasi sehingga bisa nyetel dengan pola yang akan dikembangkan," ujarnya.